Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Kamis, 08 September 2011

Pernahkan kita bersyukur menjadi orang tua?

1) Wisdom Quotes

Sudah seribu kali aku mengatakannya, tetapi aku akan mengatakannya sekali lagi. Tidak ada pekerjaan yang lebih penting daripada menjadi orangtua - Oprah Winfrey


2) Weekly Super Family Articles

Apakah pekerjaan terpenting dan terhebat di dunia ? Apakah menjadi orangtua? Hmm… sepertinya begitu bukan?

Pernahkah kita bersyukur - sekali saja - karena telah menjadi orangtua bagi anak-anak kita? Mengingat ada beberapa pasangan yang menikah dan mengharapkan anak namun masih belum dikaruniai anak.

Inul Darastita adalah salah satu dari sekian pasangan yang mendambakan anak untuk hadir ditengah perkawinan mereka. Berbagai cara telah ditempuh, hingga akhirnya Inul dan suaminya menggunakan bayi tabung sebagai upaya untuk mendapatkan anak.

Salah seorang rekan belajar saya, baru dikarunai 2 orang anak setelah 12 tahun perkawinan mereka dan istrinya telah berusia 39 tahun ketika anak pertama mereka hadir di dunia ini.

Kita yang dipermudah jalannya menjadi perantara menghadirkan satu nyawa di dunia ini, terkadang lupa untuk mensyukuri kemudahan ini. Kita lebih sering mengeluh mengapa anak kita tidak seperti anak teman kita yang begitu penurut dan mungkin kita juga bersedih karena nilai pelajaran sekolahnya merosot tajam.

Hal-hal sepele terkadang mengakibatkan kemarahan besar muncul dalam diri kita dan terlampiaskan pada anak kita.

Oprah Winfrey, presenter tingkat dunia, mengakui bahwa menjadi orangtua merupakan anugerah bagi dunia ini.

Lihatlah wajah anak kita yang tersenyum manis setiap saat dia bertemu kita.

Rasakanlah kasih sayang yang dipancarkannya dengan tulus pada kita.

Melalui kitalah, manusia-manusia baru lahir di dunia.

Melalui kitalah, pembaharuan-pembaharuan di dunia ini dimungkinkan untuk terjadi.

Melalui kitalah anak-anak akan berkarya di bumi ini.

Mereka ini adalah tunas baru yang akan mengubah wajah dunia ini.

Melalui pengasuhan yang kita terapkan, dimungkinkan seorang pemimpin baru akan lahir.

Sudahkah kita membekali diri kita dengan segala pengetahuan dan kebijaksanaan yang dibutuhkan untuk mengasuh tunas-tunas muda nan penuh semangat tersebut?

Tugas kitalah untuk belajar bagaimana menjaga dan mengasuh mereka hingga mereka berada di jalan yang tepat.

Karena di masa depanlah tugas mereka menanti.

Doa kitalah yang akan menyertai perjalanan mereka selanjutnya.

Karena ada masanya kita harus berhenti menyertainya, dan membiarkannya berjalan menuju impiannya.

Mari kita syukuri karunia ini dan mulai untuk belajar mengenai pengasuhan terbaik yang pernah ada bersama SekolahOrangtua.com Pusat Pendidikan Keluarga.


Senin, 05 September 2011

Bagaimana Memandang Segala Sesuatu Dari Sudut Pandang Positif?

1) Wisdom Quotes

Anak-anak sekarang hidup dalam generasi "emosi hamburger". Mereka tidak dilatih untuk bersabar. Mereka tidak dilatih untuk merenungkan keindahan dalam detail kehidupan



2) Weekly Super Family Articles

Seorang anak laki-laki buta duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terbalik di dekat kakinya, untuk menampung sumbangan dari orang-orang lewat. Ia menaruh sebuah karton putih dengan tulisan: "Saya buta, tolonglah saya."
Di topi itu terlihat sedikit koin. Seseorang berjalan mendekat.
Ia mengambil beberapa koin dari kantungnya & menjatuhkannya di topi itu.
Ia kemudian mengambil karton putih itu, membaliknya & menuliskan beberapa kata. Ia menaruh kembali karton putih itu sehingga setiap orang yang berjalan melewati anak buta itu dapat membaca kata-kata barunya.

Dengan segera topi itu mulai dipenuhi koin. Banyak orang mau memberi uang kepada anak buta itu. Sore harinya lelaki yang telah mengganti perkataan di karton putih itu datang lagi untuk melihat bagaimana hasilnya. Anak laki-laki buta itu mengenali lelaki itu dari langkah- langkah kakinya, lalu ia bertanya, "Apakah bapak adalah orang yang mengganti tulisan di karton putih tadi pagi? Apa sih yang bapak tulis?”

Lalu si bapak menjawab,”Saya hanya menuliskan kebenaran. Saya menuliskan apa yang engkau tulis tapi dengan cara berbeda. Saya menuliskan ‘Hari ini hari yang indah, namun saya tak dapat melihatnya’. Itu saja"
Apakah karton dengan tulisan pertama & kedua sama? Tentu saja
kedua tulisan itu mengatakan kepada orang-orang yang lewat bahwa anak itu buta. Namun tulisan yang kedua mengatakan bahwa orang-orang sangat beruntung dapat melihat hari yang indah karena mereka tidak buta. Janganlah heran kalau tulisan kedua lebih efektif mengajak orang bersyukur & mendorong orang-orang untuk memberi uang kepada anak buta itu.

Milikilah kemampuan untuk memandang segala sesuatu dari sudut pandang positif dan bersyukurlah atas setiap yang ada pada kita ataupun yang tidak ingin kita alami. Saat kita – sebagai orangtua – melakukan hal tersebut maka secara tidak langsung kita melatih anak-anak kita melakukan hal yang sama sehingga mereka akan tumbuh dengan sikap mental yang baik dan penuh rasa bersyukur serta bisa memandang segala sesuatu dari cara yang positif!
Ada dua cara untuk mencapai hal tersebut. Cara pertama melalui pembelajaran sendiri (otodidak) dengan cara mengalami setiap peristiwa tidak mengenakkan ditambah dengan membaca ratusan buku tentang anak dan keluarga atau cara kedua dengan mengikuti sebuah program yang telah disusun secara sistematis berdasarkan pengalaman menangani ribuan keluarga sejak tahun 1995.
Investasi dalam pendidikan adalah sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Saat kita senantiasa belajar maka kita secara tidak langsung menjadi teladan yang baik bagi putra putri kita.