Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Selasa, 23 Juni 2020

#Dua wanita di masa yang berbeda 9

Malam itu di grup keluarga besar kami langsung heboh tentang berita wafatnya mamak. Kakak pertama pagi-pagi langsung menggelar tikar di ruang tamu. Barang-barang di ungsikan ke lantai dua rumah kami. Pak cik dan bibi dari pihak almarhum ibu juga langsung berkumpul di rumah sebelum jenazah mamak sampai. Aku yang menerima wa dari suami langsung bangun dari tidur. Di tengah malam yang sepi mengumpulkan pakaian buat aku sendiri, anak-anak dan buat suami. Persiapan pulkam dadakan. Saat itu aku merasa 'entah. ' Entah sedih entah bingung dan entah masih belum yakin mamak telah wafat. Adek ke 2 mengabarkan akan menjemput kami ke rumah jika mereka telah selesai berkemas. Adik pertama yang datang menjemput mamak akhirnya mobilnya di pakai untuk mengangkut kami. Anak-anak tentu saja bingung saat tengah malam dibangunkan dan diminta segera bersiap pulkam. "Abang-abang bangun bang, nenek meninggal. Ayok kita siap-siap pulang kampung," Ucapku. Malam itu kami 3 keluarga beserta anak-anaknya melintasi Banda Aceh-Pondok Baru dalam diam. Masing-masing hanyut dalam pikiran dan kenangan bersama mamak.Menurut cerita suamiku. Mobil jenazah hanya berhenti saat shalat subuh. Subuh itu mereka sholat di menasah Simpang Tiga Bener Meriah lalu bergegas melanjutkan perjalanan. Pukul 06.30 WIB jenazah mamak sampai di Pondok Baru. Sanak keluarga dan para tetangga telah ramai menunggu jenazah mamak. Jenazah mamak di turunkan dari ambulan lalu di tidurkan di ruang tamu rumah kami. Tak berselang lama rombongan kamipun tiba di rumah. Suasana duka langsung terasa. Kami langsung mengambil posisi di kanan dan kiri jenazah mamak untuk membacakan Al-Quran. Air mata kami terus mengalir saat membaca Qalamnya.
Saat itu bapak menelpon sanak keluarga untuk menyampaikan kabar duka dengan nada biasa saja, tak nampak kesedihan di raut wajahnya. Mungkin bapak sudah ikhlas melepaskan kepergian mamak.
Sekitar pukul 08.00 WIB pagi bapak mengintruksikan kami semua untuk memberikan salam perpisahan buat mamak. Aku langsung mengambil posisi dan mencium mamak untuk terakhir kalinya. Wajahnya tenang, tak ada lagi gurat kesakitan serta kesedihan di wajahnya. Air mataku jatuh berderai tanpa bisa di tahan lagi.
Selanjutnya bapak mengambil posisi, dia hanya memegang wajah mamak tanpa menciumnya. Para pelayat mulai berbisik-bisik. Lalu bapakpun berbalik menjauh. Tiba-tiba bapak berbalik lagi dan memeluk dan mencium mamak. Selanjutnya ada 2 orang kakak dan 5 orang adik-adik yang semuanya memeluk serta mencium mamak dalam deraian air mata.
Para handai taulanpun ikut memberi salam perpisahan untuk mamak. Semua mata memerah dan berduka.
Jenazah mamak bersiap untuk di mandikan. Tidak semua kami ikut memandikan jenazah mamak karena keterbatasan tempat pemandian yang dibuat secara dadakan di halaman samping rumah kami.
Sholat jenazah dilakukan di masjid Pondok Baru. Imamnya anak Pak Kul dan kami semua menjadi makmumnya. Setelah menyampaikan ceramah singkat tentang kematian dan meminta maaf kepada semua jemaah atas segala kesalahan mamak selama hidupnya.
Mobil ambulance membawa mamak ke pekuburan umum desa Jongok Raya. Kami mengikuti rombongan jenazah dengan naik sepeda motor serta mobil.
Penggalian kubur dilakukan oleh adik sepupu dan pemuda desa Jongok Raya. Menurut cerita mereka tanah kuburan mamak mudah di gali, hanya ada batu segenggaman orang dewasa. Saat itu musim penghujan tetapi tanah kuburan mamak kering. Sedangkan ada tanah kuburan lain yang liang lahatnya berair cukup banyak. Kebetulan saat itu ada juga kuburan yang sedang di gali bersamaan dengan penggalian kuburan mamak.
Abang pertama yang tinggal di Bandung hanya bisa memantau prosesi fardu kifayah mamak via HP. Saat itu abang belum bisa langsung pulang karena tidak ada tiket pesawat. Abang tiba senin pagi. Sedangkan jenazah mamak di kuburkan hari Minggu siang.
Menurut cerita abang. Saat mendapatkan kabar wafatnya mamak. Abang langsung berburu tiket pesawat. Tapi karena tiket tidak ada, abang langsung meminta mamak dikuburkan saja tanpa menunggu kepulangan abang.
Ya, ternyata kami semua merasakan kehilangan mamak. Kasih sayang tulus yang mamak berikan kepada kami semua tentunya akan tetap membekas di hati hingga akhir hayat.
Pengorbanan mamak selama 30 tahun kebersamaan kami bukanlah rekayasa. Mamak mengorbankan dirinya untuk kami semua. mamak mendorong kami agar lebih maju dan berilmu. Sayangnya mamak tidak mampu memotivasi dirinya untuk sembuh dan memandang masa depan dengan optimis.
Mamak ibarat lilin yang menerangi sekitarnya tetapi membiarkan dirinya hilang arah dan motivasi diri untuk bertahan.
Kalaulah begitu berat untuk bertahan mengapa harus memaksakan diri? Tanda tanya besar dihatiku. Apa gerangan misteri dibalik sikap mamak yang seperti itu.
Semoga tidak ada lagi korban wanita seperti mamak. Kitalah yang bisa mengukur diri kita. Apakah kita mampu bertahan dengan sabar, ikhlas serta tidak menjadikan diri kita sendiri lebur bersama kesedihan. Allah adalah pemberi balasan yang terbaik, Allah tidak akan pernah lengah dan lupa. Segala amalan kita akan ada balasan yang setimpal disisiNya.
Kepada bapak, terima kasih telah memilihkan mamak terbaik buat kami. Semoga bapak panjang umur, diberikan keberkahan dalam usianya. Semoga bapak menjadi hamba yang semakin hari semakin bertambah ketaatan kepadaNya. Semoga bapak selamat dunia dan akhirat.
Edcoustic - Tak Ada Beban Tanpa Pundak
Lirik:
Terasa menyesakkan
semua yang tlah terjadi
apa yang ku banggakan
kini tinggal cerita
Kau uji aku
sekilas aku rasa tak kuasa
namun ku sadari dan aku mengerti,
ku serahkan pada-MU.
Takkan aku bertanya
mengapa harus terjadi
karna aku yakini
tak ada beban tanpa pundak
Kau uji aku
karna ku bisa melewatinya
ini yang terbaik bagi
hidupku semua hanya ujian.
Reff :
Biarkan aku Oooh malam
menangis disepanjang Sholatku
karna hanya ALLAH yang bisa
membuat ku tegar menjalani semua ini
biarkan aku Oooh malam
bersimbah Rahmat dan Ampunan-Nya
badai pun pasti berlalu menguji Iman ku
Aku Serahkan pada ILLAHI...
The End
Terima kasih kepada semua yang sudah membaca kisah kami. semoga ada hikmah yang dapat di petik. Jika ada kesalahan mohon di maafkan.