Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Rabu, 28 Juni 2023

Pulkam

 Simpang Teleden, 28 Juni 2023

Pulkam kali ini begitu gercep. Setelah berjibaku dengan tugas kantor, revisi seminar hasil tesis, turnitin yg masih di angka 44 dr poin minimal 30. Janjian dan ngejar dosen dengan bawa si bungsu ke kantor dan ke kampus juga janjian ketemu dosen pembimbing dan penguji, plus urusan krucial yang rumit bin menguras energi. Pokoknya lelah hayati. Tetapi alhamdulillah semua akan ada solusinya. Satu hari dapat 3 tekenan dosen penguji. Senin pagi janjian dosen ke 4. Pukul 10 pagi kelar urusan kejar tekenan dosen. 

Tanya ke kaprodi S2 kalau daftar sidang munaqasyah sekarang kira-kira kapan sidangnya pak. "Habis lebaran" Jawab si bapak. Masih ada waktu berburu tiket pulang. Rencana turnitin sambung lagi di kampung halaman setelah 2 jam duduk di mbak Moel tapi blm kelar juga. Ya sudahlah... Masih banyak hal yg harus di kerjakan sebelum pulkam. Baju belum di paking. Kali ini kami pulkam berdua si bungsu. Menjemput kembar yang udah hampir sebulan ini di kampung halaman bersama kakek, nenek,  bundanya yg merupakan kakak tertua kami. 

Ini merupakan kali pertama saya dan anak-anak menginap cukup lama di rmh kkk pertama. Sikembar sudah sebulan lebih di sana. Saya ingin mengajar kan mereka arti keluarga, contoh yg baek dr kehidupan kkk kami beserta keluarga nya. Yg buruk di buang dan jadikan bahan pelajaran. Kembar juga anak-anak yang gak betah di rmh org lain. Tapi krn suatu dan lain hal saya berpikir akan lebih sehat jiwanya jika mereka di sana selama liburan. Saya juga bukan org yg tak mengerti ketidaksukaan saudara akan kehadiran kami apalagi jika rame. Saya sudah memprediksi hal negatif yg bakal timbul. Yg jelas rumah sendiri lebih menentramkan untuk hati dan jiwa. 

Kepada empunya rmh beserta keponakan saya. Saya meminta maaf yg sebesar-besarnya jika kehadiran kami lyknya parasit. Saya sudah memperhitungkan dana yg kami habiskan selama disana dan sy sudah membayar lunas. 

Bagi saya saudara tetaplah saudara sampai bile-bile masa. Percekcokan antar saudara itu lumrah krn kita bukan malaikat. 

 Alhamdulillah cuti tahunan telah di buatkan kawan yang baik hati. Jadi saya terima beres dan bawa tuk paraf kasubag. Dia keberatan saya ambil cuti tahunan mengingat input nomor surat keterangan dosen karena remunerasi sudah di depan mata.  Alah peduli amat yang lain bisa kenapa saya gak ya? Ya begitulah hidup ada orang-orang yang menerima kita saat kita tak ada masalah apapun tetapi saat kita ada masalah dia malah menambah masalah. Saat terpuruk barulah nampak mana kawan dan mana musuh.

Orang yg suka dengan kita tak perlu tau siapa kita. Orang yang tak suka sama kita akan tetap tak suka meskipun kita menjelaskan siapa kita karena seyogyanya mereka tak butuh penjelasan dari kita. Tak suka ya tetap tak suka betapapun kita berusaha untuk disukai. 

Hidup ini hanya ujian yang satu ke ujian berikutnya maka nikmati dan syukuri selagi bisa. Apa yang menjadi takdirnya itulah takdir terbaik  bagi kita dari Nya sang penggenggam jiwa. 

"Well come to my sister's home and we hope all be fine"