Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Senin, 15 November 2010

rumah tangga anda tipe apa?

dalam sebuah pengkajian tentang rumah tangga yang pernah saya ikuti katanya ada 3 tipe rumah tangga yaitu :

1. tipe rumah tangga kuburan
ya seperti halnya sebuah kuburan yang sepi tidak ada komunikasi antara satu sama
lain, semua dilakukan dalam diam, apakah lagi sedih, gembira, atau apapun yang
terjadi dalam keluarga tidak ada yang tahu.

2. tipe rumah tangga pasar
dalam rumah selalu ramai, banyak persaingan, semua cari perhatian

3. tipe rumah tangga masjid
rumah tangga yang dipenuhi suasana pembelajaran, ada kedisiplinan, ada sifat
saling menghargai satu sama lain, ada keteraturan ada kerjasama, ada seorang
yang menjadi pimpinan, ada anggota keluarga yang di pimpin.

kira-kira kita ingin rumah tangga seperti apa ya? kita sendirilah yang menentukannya.

wanita cerewet...?

dalam buku men can't listen dan women can't read maps berdasarkan penelitian dari para ahli ternyata titik-titik pusat untuk berbicara pada otak wanita lebih banyak dari pria. wanita dalam sehari bisa mengeluarkan kata-kata dalam sehari 3000-5000 kata sedangkan pria hanya 2000-3000 kata-kata perhari.

kalau ada yang mengatakan wanita itu cerewet yah memang sudah seperi itulah susunan otak wanita yang memposisikan mereka lebih banyak berbicara di bandingkan pria.

btw, kalau masalah banyak berbicara saya fikir ada untungnya juga, bagi mereka yang punya bayi. bayi yang sering di ajak berbicara lebih cepat bisa berbicara di bandingkan bayi yang didiamkan saja oleh ibu ataupun orang-orang di sekitarnya.

jadi gak selalu salah kok kalau wanita cerewet :)

Uang mu uang ku…

Sering kali suami istri berselisih tentang uang apalagi kalau istri bekerja tetapi suami merasa uang istri adalah uang dia juga sementara istri merasa uang yang dia peroleh ya uang dia dan istri bebas memakainya buat apa aja tanpa sepengetahuan suami.

Biasanya suami akan memberitahukan kepada istri kalau dia dapat uang lebih tetapi si istri kadang terlalu mau tahu uang itu untuk apa aja?
Ibu saya cerita katanya paman dan bibi saya sedang perang dingin pasalnya paman saya baru dapat uang jatah apa gitu dari tugasnya sebagai kepala sekolah sejumlah beberapa juta rupiah rupanya setelah bibi saya pergi ketempat saudaranya beberapa hari dan saat dia kembali uang yang ada pada paman udah habis bibi Tanya uangnya kemana aja?paman Cuma menjawab di bagi ke keponakan dan saudara paman yang kurang mampu, tetapi mungkin karena merasa uang sebanyak itu masak habis di bagi-bagi jadilah bibi menggunakan aksi diam karena paman gak terus terang tentang uang tersebut.Ujung-ujungnya bibi kadang secara tidak sadar menampakkan reaksi marahnya pada paman missal aja pas mereka menghadiri wisuda keponakannya baru-baru ini, bibi langsung menyuruh anaknya mengambil uang di bank untuk di belikan kamera digital sambil berucap “buat apa uang di simpan kalau gak tau habis kemana?” ibu ku saat mendengarnya langsung faham kalau bibi lagi mengungkit masalah uang yang di terima suaminya.

Memang sih ada saatnya suami juga harus bilang kalau dia memberi uang ke saudaranya siapa tau istri merasa gak di hargai dengan tidak adanya pemberitahuan itu. Dan suami juga jangan selalu memberi kepada saudara suami saja tetapi tuk saudara istri diabaikan hal ini bisa memicu konflik.
Kalau semuanya masih bias dikomunikasikan dengan baik kenapa harus perang dingin yang tentunya menguras energi plus sakit hati yang bias membuat kita lebih tua dari usia kita.

Harta bukan milik kita kok tapi hanya amanah yang dititipkan ke kita, kapan mau di ambil ya diambil aja sama yang empuNya.
Kalau dengan bertambahnya harta hidup kita makin tak bahagia jangan-jangan harta itu memang bukan milik kita atau harta itu kita dapat dengan cara yang tak halal. Walllahua’lam.

Pns = jongos kerajaan

Banyak orang berlomba jadi pns, baik dengan cara yang jujur maupun dengan membayar puluhan juta mungkin juga lebih hanya untuk mendapat gelar pns, entahlah mungkin negeri ini memang dipenuhi orang-orang yang Cuma membayangkan enaknya jadi pns, beban kerja gak banyak, gaji rutin di bayar tiap bulan walaupun itu gaji pas-pasan maksudnya pas buat kebutuhan ½ bulan 

Jangan salah bukan berarti saya pesimis sebagai seorang pns yang penting kita enjoy menjalaninya dan meniatkan semuanya tuk ibadah memang sih penghasilannya sedikit.
Ngomong-ngomong tentang pns saya jadi teringat dengan peristiwa sebulan yang lalu saat kami ada acara pengambilan sumpah pns, ada sumpah yang diikrarkan bersama para pns yang lain yang isinya antara lain jujur, cermat, teliti dan bersemangat dalam melaksanakan tugas yang di bebankan. Berat juga sebenarnya tugas dan tanggung jawab pns, yah mungkin biar gak lupa bagusnya tu sumpah di tempel di ruang tamu kali ya 

Dalam kamus bahasa Indonesia sebenarnya arti dari pns yaitu jongos kerajaan yang berate seorang jongos tidak akan pernah menjadi bos apalagi bertingkah laku layaknya seorang bos.
Ada sebagian pns yang gajinya habis untuk membayar kredit dan dengan alasan mencari biaya untuk kebutuhan keluarganya mereka bekerja di luar serta meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya, ini kan hal yang menyedihkan.
Kalau nanti kita di Tanya di alam akhirat nanti sudahkah kita melaksanakan tugas kita dengan baik dan amanah apakah yang akan kita jawab? Yah itulah kurang lebih kata-kata yang di sampaikan oleh bapak pimpinan kami. Wallahu a’lam

Apakah selalu ibu tiri itu kejam?...

Lewat cerita di televisi maupun dari mulut ke mulut kayaknya cerita ibu tiri selalu saja jadi momok yang di takuti anak-anak, gimana gak? Ibu tiri itu kejam, suka beda-bedaain anak kandung dan anak tiri, malah ada nyanyinya juga “ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja…” yah lengkaplah sudah derita anak tiri.

Tapi benarkah seperti itu? Apa memang ibu tiri itu gak ada yang baik sama sekali? Kalau saya pribadi mengatakan ibu tiri ada kok yang sama baiknya dengan ibu kandung, contohnya saja ibu saya.

Ibu kandung saya merupakan anak tertua dari 6 bersaudara dan merupakan orang yang pertama di panggil yang Maha Penggenggam jiwa, jadilah peran ibu kami digantikan ibu tiri. Jangan bayangkan kalau kami sering di marahi apalagi di pukul itu gak ada sama sekali, eh mungkin karena dia belum punya anak kali atau mungkin karena dia masih baru menjadi ibu tiri. Alhamdulillah setelah bertahun-tahun kami bersama ibu tiri ibu kami tetap baik hati walaupun adik tiri kami telah hadir dan kami sama-sama di didik tanpa pilih kasih.

Malah orang-orang gak tau kalau kami beribu tiri mereka melihat ibu tiri kami layaknya ibu kandung di tambah lagi keluarga besar almarhumah ibu kandung kami tetap dekat dengan kami dan ibu tiri, mereka juga kalau berkeluh kesah pada ibu kami serta tetap memanggil sebutan kakak walaupun ibu tiri kami lebih muda dari mereka.

Ibu tiri kami orang yang sangat sabar dalam menghadapi segala tingkah anak-anaknya, malahan kami lebih dekat ke ibu tiri ketimbang sama bapak. Ibu juga begitu besar pengorbanannya dalam memotivasi kami untuk terus kuliah walaupun dengan keadaan yang kami yakin mencekik leher karena besarnya biaya kuliah empat orang anak sekaligus dengan penghasilan orang tua sebagai petani. Mungkin kalau ibu tiri lain sudah menyetop kuliah anak-anaknya.
Jadi jangan salah gak semua ibu tiri kejam kok malah ada tuh ibu kandung yang lebih kejam dari ibu tiri.

Buat para ibu jangan berhenti tuk berkarya dan belajar!!!