Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Rabu, 08 November 2017

#Malas ke pasar .. Lazada solusinya

Saya adalah ibu pekerja dengan tiga orang putra. Bagi saya berkeliling dipasar mencari kebutuhan atau hanya sekedar cuci mata saja bukanlah hobi saya. Suasana pasar yang ramai, berdesakan membuat saya gerah dan lelah. Belum lagi kalau ada pengunjung pasar atau pun penjual yang rada kurang ajar suka colek sana colek sini.

Saya lebih suka berselancar di dunia maya, mencari apa saja keperluan saya dan keluarga. Tahun 2014 saya mulai berbelanja secara online di Lazada. Awalnya sempat takut tertipu karena memang ada oknum yang suka menipu di dunia maya. Teman-teman saya pernah juga tertipu karena tertarik dengan harga yang murah akhirnya membeli hp dari seseorang tapi hpnya tak kunjung dikirim malahan akun penjual dan nomor hp nya juga ikut menghilang. Bagi saya sama saja antara didunia maya maupun dunia nyata orang-orang yang suka menipu memanglah ada dan akan terus menerus mencari   mangsa.

Awalnya saya mencoba berbelanja online di Lazada. Mulai dari seprei, mesin jahit mini, tas anak, hp dan lain sebagainya. Saat itu menurut saya ongkos kirimnya masih masuk di akal. Pesanan saya terus menerus berdatangan ke alamat kantor saya bekerja. Teman-teman mulai bertanya-tanya dan ikut-ikutan mencari-cari web Lazada. Mereka juga mulai memesan barang lewat saya katanya susah membeli barang online, ribet terus nanti tertipu.

Teman-teman kantor mulai juga membuka web Lazada karena melihat barang-barang milik saya. Mereka akhirnya ramai-ramai minta tolong dipesankan kebutuhan mereka ke Lazada. Karena banyaknya barang yang saya beli pihak Lazada pernah menghubungi saya, jika mau saya bisa menjadi seller di Lazada. Saat itu saya masih berpikir kira-kira apa yang hendak saya jual.

Pada saat awal saya belanja dulu, prosedur pembayaran di Lazada agak ribet juga karena diwajibkan mengupload bukti transfer, dulu saya harus men-scan bukti transfer yang lumayan banyak dan menguploadnya satu persatu. Saya juga harus bolak balik ke Bank untuk setoran dan membayar via ATM. 

Saat ini belanja di Lazada tidak ada lagi upload bukti transfer. Saat kita bayar di ATM maka langsung ada laporan via sms bahwa pesanan kita telah dibayar dan sedang dalam proses pengiriman.

Saat ini banyak toko online dengan berbagai penawaran harga dan ongkir yang menggoda. Saya sendiri akan berpikir ulang jika ada barang yang ongkos kirimnya mendekati harga barang atau malahan lebih mahal ongkos kirim daripada harga barang. Ada juga ongkos kirim dihitung berdasarkan jumlah barang jadi bukan hitungan kilogram. Misalnya ada barang yang beratnya hanya 5 ons, jika kita beli dua buah maka ongkos kirimnya langsung dikali dua. Seharusnya perhitungannya ongkos kirimnya tidak seperti itu. Bagi saya itu merugikan pembeli.

Dari pengalaman saya belanja di Lazada, saya cukup puas dengan pelayanannya. Walaupun sempat juga ada barang yang salah kirim tapi Lazada selalu menyertakan form pengembalian barang yang bisa langsung kita isi dan dikirimkan kembali ke gudang Lazada. Pengembalian barang gratis tapi harus di kantor pos pusat atau jasa pengiriman lainnya tetapi  tidak boleh di kantor cabang.

Kedepannya saya berharap pihak Lazada lebih teliti lagi dalam pengiriman barang agar tidak ada barang yang salah kirim. Ongkos kirim barang juga mohon ditinjau kembali mengingat persaingan yang semakin ketat di dunia maya.

Bulan November ini Lazada punya Discon Mengguncang Semesta. Ayo teman-teman pantau terus webnya kira-kira apa yang mau di beli ^_^.

Maju dan terus berbenah ya Lazada. Good job and good luck.

http://ho.lazada.co.id/SHX1PV

www.lazada.co.id

#DiskonMengguncangSemesta

Tidak ada komentar: