Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Kamis, 13 Oktober 2022

Pulang

Aku pernah duduk disini, di bawah pohon yang katanya tempat  disukai jin, daunnya kecil2 bentuknya lonjong. Pohonnya berakar melilit dan bercabang banyak. 

Semilir Angin, kendaraan lalu lalang di depan, lampu merah yg mengharuskan pengguna kendaraan istirah sejenak. Masing-masing berpacu dengan waktu. Mungkin ada yg akan menjemput anak pulang sekolah. Pegawai kantoran yg pulang istirah siang dan mungkin ada yg bergegas karena sesuatu yg mendesak. 

Dijalananan semua berpacu untuk pulang maupun pergi. 

Begitu pun selayaknya hidup ini, waktu bergulir tanpa mengenal lelah. Detik menit jam berlalu dengan konstan. Dia tak pernah berhenti kecuali kehabisan batrai. Waktu tak pernah terlalu lambat atau terlalu cepat, ia teratur berdetak. 

Begitu pun jantung kita. Ia berdetak dengan ketentuan-Nya. Saat diperintahkan ia berhenti maka berhentilah kehidupan seseorang. 

Berusaha,bersyukur dan harap hanya kepada-Nya betapapun berat beban hidup kita. Ternyata masih banyak yg bisa kita syukuri. Jantung yg masih berdetak, aliran darah yg masih mengalir dalam pembuluh darah kita, organ tubuh yg masih terus bekerja, udara yg masih mengisi paru-paru kita, otak yg masih memberikan sinyal kehidupan.. "Nikmat Tuhan yg manakah yg engkau dustakan"

Saat kita bangun rasa optimis, harapan dan kesyukuran karena masih diberi napas untuk melanjutkan asa dan harapan. Harapan untuk lebih baik dari hari ke hari. Harapan untuk lebih bersyukur dengan melihat kebawah, harapan untuk lebih beramal sholeh sebagai bekal pulang. 

"Maka beruntung lah orang-orang yg hari ini lebih baik dari kemarin, merugilah orang-orang yang hari ini sama dengan hari kemarin, dan celakalah orang-orang yang hari ini lebih buruk dari kemarin".

Semoga dengan berkurangnya usia kita didunia semakin banyak bekal yg kita persiapkan untuk pulang ke kampung akhirat.

Sudut AAC Dayan Dawood, 6 Oktober 2022

Tidak ada komentar: