Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Kamis, 09 Desember 2010

antara menantu laki-laki dan mertua laki-laki

Mungkin bagi anda suku yang bersuku Gayo mungkin  tidak akan heran lagi mendengar ada istilah sumang (tabu) misalnya saja saat mertua laki-laki sedang duduk di suatu tempat terus ada menantunya yang lakil-laki mau duduk juga biasanya kejadiannya akan begini, si mertua laki-laki yang bangun dan pergi lalu baru menantu laki-lakinya yang duduk atau juga si menantu laki-laki gak akan duduk di situ karena ada mertua laki-laki. Dalam adat gayo duduknya mertua laki-laki dan menantu laki-laki dalam satu ruangan itu di anggap sesuatu yang sumang. Jadi akan langka sekali bagi orang-orang yang masih kuat memegang adat adanya percakapan yang akrab antara menantu laki-laki dan mertua laki-laki lebih-lebih lagi kalau kebetulan menantu dan mertua sama-sama bersuku gayo.

Tetapi mungkin saat ini karena banyaknya terjadi pernikahan antar suku maka kejadian sumang inipun mungkin di sebagian keluarga suku gayo mulai berkurang di tambah dengan pembauran adat dalam masyarakat gayo di tambah lagi dengan adanya anak-anak gayo yang pergi dari kampung halamannya baik untuk melanjutkan pendidikan taupun mencari pekerjaan dan secara langsung mereka mengalami interaksi dengan banyak suku maka sebagian anak-anak gayo mulai berkurang rasa sumang mereka.

Kalau dalam islam sendiri saya belum pernah membaca ada batasan seperti itu yang saya tau islam mengajarkan umatnya untuk berlaku baik serta berbakti kepada orang tua, dengan akhlak yang mulia itu yang utama dan lebih baik tentunya.

Tidak ada komentar: