Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Rabu, 08 Desember 2010

Guru berlaku keras…haruskah???

Lagi-lagi guru sering disalahkan karena murid gak lulus, gak sopan dan gak-gak yang lainnya. Tetapi benarkah semua salah guru?

Bagi anda yang berprofesi segabai guru mungkin akan protes masak sih kita mulu yang di salahkan? Umpamnya saja bapak polan yang di kenal baik dan cukup sabar menghadapi murid-muridnya, tetapi hari itu tiba-tiba saja bapak polan mengeluh atas kelakuan muridnya di kelas saat dia membahas soal ada seorang anak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasannya, saking marahnya bapak polan tersebut menendang meja dan mengenai murid yang lain. Akhirnya dia pun menceritakan kejadian tersebut di ruang guru. Rupanya bukan bapak itu saja yang mengeluh guru yang lain juga sudah kenal dengan murid-murid yang suka membuat ulah.

Ada juga sih guru yang bilang eh pak sekarang ini gak boleh mendidik murid dengan kekerasan, bapak itu malah bilang “ kalau memang orangtuanya gak setuju anaknya di didik dengan keras bawa aja tuh anak pulang biar mamaknya yang mengajarnya, biar tau gimana susahnya, sekarang ini bukan Cuma murid yang harus mendapat perlindungan guru juga harus di buat perlindungannnya” ucapnya dengan berapi-api.

Adikku yang juga seorang guru, pulang-pulang marah-marah katanya “wih kesal banget aku hari ini tadi disekolah pas jam terakhir pelajaran bahasa inggris muridku bilang pas aku menjelaskan pelajaran “hae’ lon denge, hae’ lon denge” (bahasa aceh, gak mau aku dengar)”  yah udah kalau gak mau dengar keluar aja, tapi dia gak mau aku langsung cubit terus aku suruh berdiri di depan kelas. Terus ada lagi murid yang bertengkar dengan teman sebangkunya pas di larang gak open ya udah aku usap pipinya  pakai penghapus blackboard jadilah pipinya hitam, murid itu pelototin aku dengan marahnya,  aku bilang apa gak suka? Dia diam aja”. “Aduh-aduh bisa cepat tua guru-guru kalau muridnya bandel terus” katanya.

Yah itulah dukanya jadi guru kalau sukanya katanya tunjangan lebih besar terus bisa pulang kapan aja kalau gak ada jadwal ngajar jadi waktunya lebih fleksibel di bandingkan pegawai kantoran. Yah semuanya tentu ada konsekuensi yang harus kita tanggung apapun profesi kita, yang penting nikmati aja biar hidup makin hidup, kata iklan rokok.

Tidak ada komentar: