Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Jumat, 13 Mei 2022

#Bapak

Pulang kampung merupakan momen yg di tunggu2. Pulang kampung ajang berbagi cerita. Pulang kampung bagi yg masih memiliki org tua merupakan salah satu bakti kepada org tua kita. Mereka yg telah membesarkan kita dengan susah payah. Walaupun ada sebagian anak yg kecewa dengan orang tuanya hingga memutuskan hubungan sampai2 hingga wafat org tua anak2nya enggan menziarahi kubur org tua mereka. 

 Bagiku, bagaimana kita memperlakukan org tua kita saat ini  merupakan gambaran anak kita memperlakukan kita di masa tua nanti. Ajaran org tua layaknya siaran ulang radio usang. Apa yg kita tanam itulah yg kita tuai. Kita sekarang sudah menjadi org tua. Klo ditanya kenapa kita menjadi org tua? Krn sudah menikah dan punya anak. Itu jawaban secara umum. Jika diselidiki lg, apa sudah ada bekal ilmu menjadi org tua? Rata2 nol besar. Ilmu menjadi org tua otodidak tanpa arahan. Apa yg org tua kita ajarkan itu yg kita ajarkan ke anak2 kita juga. 

  Terkadang banyak kesalahan dlm mendidik anak2. Ada org tua yg terus belajar menjadi org tua. Tak sedikit yg tetap Keukeh dengan ajaran org tua turun temurun. Ada orang tua yg terus belajar hingga kesalahan pengajaran di masa lalu diperbaiki kembali krn sudah tidak sesuai dengan zamannya. Anak2 zaman dulu terkesan lebih takut atau penurut kepada org tuanya. Anak zaman sekarang lebih prontal dan ekspresif. Mereka mengungkapkan apa yg mereka rasakan. Mungkin org tua sampai terkejut2 dengan luahan rasa dari si anak. Anak zaman dahulu akan merasa bersalah jika kena joreng org tuanya. Anak sekarang mana faham apa itu joreng. 

   Masa2 kecil bersama bapak meninggalkan banyak memori. Ada rasa campur aduk. Senang taatkala bapak mengajak jalan2 naik sepeda motor sambil menyebutkan nama2 desa yg kita lalui. Bapak yg senang nonton bola dan aku ikut nebeng didepan sepeda motor bapak. Naik sepeda motor dan jatuh kena knalpot hingga membekas di kaki.

Pulang kampung kali ini aku ingin mengulang kedekatan dengan bapak. Meskipun masa sudah berubah.  Aku memetik sayur jombak, bapak duduk di sampingku. Akupun mulai membuka cerita. "Pak,kabarnya bapak kena tipu lagi pak?" Iya jawab bapak. "Memangnya bapak udah berapa lama berkawan dengan org yg nipu bapak?" Udah lama aku berkawan sama dia. Setelah lama berkawan apa bapak pernah terlibat uang dengan kawan bapak tu? Belum pernah jawab bapak. "Gak nyangka aku dia kayak gitu" ungkap bapak. Pak, yg namanya org itu akan nampak warna aslinya jika sudah menyangkut uang. Ada org berkawan puluhan tahun tapi jadi musuhan Krn urusan uang. Kalau bapak misalnya ada kawan bapak yg berutang atau ada urusan jual beli,apa ada hitam di atas putih pak? Mana ada gitu jawab bapak. "Yah tapi aku gak percaya dia bisa kayak gitu ke aku" Ungkap bapak. 

"Pak, bapak seringkan kena tipu? Rata2 yg nipu bapak ya kawan2 bapak juga. Tapi memang ya pak ucapan itu bisa jadi doa. Kan bapak yg bilang "dari pada uangku dihabiskan anak2 ku,mending org lain yg habiskan". Jadi bapak harus tarik ucapan bapak itu. Ucapan bapak ke kami menjadi doa untuk kami. Doa kami untuk bapak dikabulkan Allah begitupun doa bapak untuk kami.

Lain waktu saat sedang naik mobil bersama bapak. Akupun membuka wacana tentang org tua yg seolah2 minta bayaran Krn telah mendidik dan menyekolahkan kita. "Pak,bapak tau ada anak2 yg karena org tuanya terus mengungkit betapa besar biaya yg telah ia keluarkan untuk menyekolahkan anaknya hingga membuat anak tidak nyaman. Apa perlu pak,ku rinci berapa biaya yg sudah bapak keluar kan untuk membesarkan ku? Nanti akan kami totalkan dan bayar. Hal seperti ini layaknya bisnis dengan anak. Apa2 harus ada timbal baliknya semua hitung untung rugi".

Bapak selama ini begitu takut miskin padahal aset bapak sudah banyak. Tanggung jawab bapak sekarang hanya buat si bungsu. Rasa2nya uang bapak masih berlebih tapi bapak terus saja bekerja keras. Uang bisa pak di bawa mati jika kita sedekahkan. Harta warisan bisa menjadi masalah bagi pemiliknya. Bukankah harta akan di minta pertanggung jawabannya. Dari mana didapat dan kemana dibelanjakan. Bapak yg capek2 nyari duit sementara kami ribut tentang warisan. Yg ada bapak mendapat masalah dikubur nanti.

Sedekah itu aneh memang pak, rasanya klo dihitung2 uang kita yg bakal cukup tapi cukup. Dulu aku blm terbiasa menyisihkan sedekah tiap bulan. Beberapa tahun ke belakang aku mulai menyisihkan buat sedekah rutin perbulannya. Terserah sedekah kemana. Apa sedekah Jumat ataupun sedekah dadakan saat melihat ibu2 tua dipinggir jalan sedang menyapu jalan. 

Bapak kurang setuju dengan konsep sedekahku. Kata bapak sedekah itu lebih afdol ke org tua. Tapi aku mengatakan Bukankah Sedekah jg ada prioritas nya pak. Misalnya bapak sudah punya banyak uang masak aku lebih milih kasih ke bapak ketimbang ibu2 tua penyapu Di pinggir jalan? "Yah,biarpun aku punya banyak uang tapi uang yang kalian berikan itu beda rasanya"ucap bapak. OOO gitu ya. Apa perlu pak kami transfer tiap bulan agar bapak senang? Tak perlu bapak tau bagaimana jungkir baliknya hidup kami diperantauan. "Gaklah gitu jg jawan bapak".

Ada yg bilang ternyata bukan hanya anak yg Durhaka tapi tidak sedikit jg orang tua yg durhaka. Mereka lepas tanggung Jawab  terhadap anak. Akhirnya anak2 tidak respek kepada org tuanya sendiri.

Semua yg terjadi dlm hidup ini tentunya ada sebab dan akibatnya. 

Di saat kami berpamitan pulang ke Banda aceh aku memeluk bapak lama. Setelah bersalaman dan meminta maaf atas salah dan khilaf yg pernah ku perbuat. Bapak pun sama memelukku agak lama sebelum mobil hiace datang dan membawa kami balik ke Banda Aceh. 

Inilah anakmu pak, yg masih belajar menjadi anak sekaligus org tua buat anak kami. Doakan kami selalu ya pak. 

 Fmipa usk, 11 Mei 2022 menjelang Ashar

Tidak ada komentar: