Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Sabtu, 14 Mei 2022

#Orang Baik

Berinteraksi dengan berbagai jenis orang, maka kita akan tau mana orang baik dan mana yang tidak. Perkenalanku dengan orang baik ini di mulai sejak aku bekerja sebagai sekretaris dari pimpinan sebuah institusi pendidikan di Banda Aceh. Saat mulai perkenalan, si bapak ini berkata bahwa pekerjaan mengelap meja itu bukan pekerjaan remeh. Aku menjadi sekretarisnya setahun. Setelah setahun aku mengundurkan diri. 

Bagiku bekerja dengannya memberkan rasa nyaman, rasa dihargai sekecil dan seremeh apapun pekerjaan yang ku lakukan. Ucapan tolong dan Terima kasih itu yg kerap ia ucapkan. Aku melihat sosoknya sebagai ayah yg ideal. Suami yg lembut dan pengertian. Pernah di suatu masa, ada anak kecil yg nyelonong masuk ke ruagannya. Bapak ini sama sekali tidak merasa terganggu. Ia malah berkata "sini.. sini. " Si anak pun mendekat dan si bapak mendudukkannya di pangkuan. Kebetulan di depan si bapak ada kertas. Bapak ini mulai menggambar sambil memegang tangan anak kecil itu. Tiba2 ada bibi si anak yg merupakan dosen di institusi tersebut masuk ke ruangan si bapak dengan tergesa-gesa. Ia meminta maaf karena keponakannya masuk ke ruangan si bapak. Si bapak menanggapinya dengan senyuman.

Pernah juga ada mahasiswa yg tiba2 datang rombongan dengan keluarganya. Entah info dari mana. Ayah si mahasiwa mengatakan klo mereka datang untuk menghadiri wisuda. Kami sempat bingung karena tidak ada wisuda pada hari itu sementara keluarga si mahasiwa telah hadir. Si bapak mempersilakan si mahasiswa untuk masuk ke ruanganku. Di kursi tamu, tiba-tiba mahasiswa ini pingsan. Spontan kami pada panik termasuk orang tua si mahasiswa. Tanpa ba bi bu si bapak langsung meminta bantuan orang2 yg ada di sana untuk membawa si mahasiswa ke mobilnya. Si bapak langsung mengantar mahasiwa tersebut ke rumah sakit dengan ia sendiri yg menjadi sopirnya. Aku sempat heran dengan kepedulian si bapak padahal mereka tidak kami kenal sama sekali. Biasa yg namanya bos itu hanya main perintah2 saja, ini tidak. Lain waktu istri dan anak si bos datang ke kantor  mereka tanpa sungkan langsung masuk ke ruangan si bapak. Saya akhirnya membandingan dengan bos lain yg istrinya hendak bertemu suaminya. Si istri berucap dalam bahasa aceh yg artinya. "Bapak ada, kalau ada saya mau lihat dulu apa mukanya mengkerut, klo mengkerut saya gak jadi masuk". Aku yg mendengar agak bingung jg kok bisa gitu ya.. 

Orang baik selanjutnya adalah seorang nenek tua di blangkejeren. Saat itu aku LDR sama suami. Saat suami berkunjung ke Blangkejeren kami menjumpai si nenek. Nenek ini bercerita tentang perjalanan ia dan suaminya pergi haji dengan mata penuh kerinduan pada sangat suami yg telah berpulang terlebih dahulu. Si nenek berkata "gak ada tu suami istri tinggal berjauhan, baiknya istri pindah ikut suami". Si nenek bukan lah saudara kami. Aku mengenal si nenek karena nenek ini ikut belajar membaca alquran bersama kami. 

Orang baik selanjutnya adalah dosen kami. Dosen ini tidak mau menyulitkan mahasiwanya. Beliau masih ada di dalam grup mata kuliah yg diampunya padahal mata kuliah tersebut sudah berlalu. Dosen ini kerap memposting foto mahasiswa yg datang ke rmhnya untuk konsul, sambil menuliskan "yg lain mana?. "

Setelah perkuliahan berakhir si dosen minta bertemu kami semua. Kata si dosen kalian ini satu angkatan harus menjadi keluarga. Kita saudara sekarang. Dosen ini juga berkata "saya sudah melihat kemajuan kaliah jika dibandingkan semester sebelumnya. "

Selanjutnya ada dosen yg selalu well come jika ada mahasiwa yg ingin konsul tesis dengannya. Bapak ini tidak memilah mana mahasiswa yg dia jadi PA nya. Siapa aja boleh konsul. Bapak ini orang yg serius dalam membimbing. Jika ada mahasiswa yg dia bimbing tidak serius beliau mempersilakan untuk ganti pembimbing. Bapak ini membimbing dengan coretan2 di kertas. "Untuk membuat latar belakang masalah maka kita harus membuat piramida terbalik. Kita tulis secara umum dulu baru setelahnya mengerucut ke permasalahannya". Bapak ini juga orang yg tepat waktu. Semua WA akan di balas kecuali si bapak lagi di luar daerah maka ia akan meminta maaf karena baru membalas WA kita. 

Ternyata masih ada orang-orang baik di sekitar kita. Masih ada orang yg mau kita mintai tolong walaupun itu tidak memberi kontribusi apapun untuknya. Beliau hanya berharap pahala atas kebaikannya. 

Zaman sekarang semua di ukur dengan kontribusi seseorang. Jika di rasa seseorang ini tidak memberikan kontribusi maka ia akan di buang dan di abaikan. Sebaliknya orang yg baru di kenal tapi di anggap memberi kontribusi mk ia akan di pakai alias di pekerjakan. Dalam kata lain azas manfaat. Berteman atau bersaudara karena azas manfaat. Miris memang. 

Teruslah menjadi baik walaupun orang lain tidak begitu. Kita baik bukan untuk orang lain tapi untuk kebaikan diri kita sendiri. Sekecil apapun kebaikan yg kita lakukan akan ada balasan-Nya.

Tidak ada komentar: